Posted on Thursday, 22 August 2013 Seekor kerbau jantan berhasil lolos dari serangan seekor singa dengan cara memasuki sebuah gua dimana gua tersebut sering digunakan oleh kumpulan kambing sebagai tempat berteduh dan menginap saat malam tiba ataupun saat cuaca sedang memburuk. Saat itu hanya satu kambing jantan yang ada di dalam gua tersebut. Saat kerbau masuk kedalam gua, kambing jantan itu menundukkan kepalanya, berlari untuk menabrak kerbau tersebut dengan tanduknya agar kerbau jantan itu keluar dari gua dan dimangsa oleh sang Singa. Kerbau itu hanya tinggal diam melihat tingkah laku sang Kambing. Sedang diluar sana, sang Singa berkeliaran di muka gua mencari sang kerbau berkata kepada sang kambing, "Jangan berpikir bahwa saya akan menyerah dan diam saja melihat tingkah lakumu yang pengecut karena saya merasa takut kepadamu. Saat singa itu pergi, saya akan memberi kamu pelajaran yang tidak akan pernah kamu lupakan."Sangatlah jahat, mengambil keuntungan dari kemalangan orang lain. Read more about Cerita dan Dongeng Kerbau dan Kambing
Lemboade merupakan ungkapan sarat makna yang sering diucapkan penduduk Bima. Penggunaannya misal jika sedang mengalami kesulitan dapat menggantikan kalimat 'beginilah adanya'. Contoh lainnya, misal ketika mengalami kecelakaan, orang yang menolong dapat mengucap lembo ade. Dari Kota Bima, kendaraan meluncur menuju Dompu dan Kempo.
detikTravel Community - Pulau Gili Ketapang di Probolinggo, Jatim, memiliki keunikan untuk traveler. Selain alamnya yang elok dipandang, di sini ada kisah kucing sebesar kerbau dan kambing pemakan Ketapang adalah pulau yang terletak di sebelah utara Kota Probolinggo, Jawa Timur. Banyak yang belum tahu keberadaan pulau Gili berasal dari bahasa Madura yang berarti mengalir. Mungkin, karena terombang ambing tak tentu arah di lautan yang menyebabkan tempatnya selalu berpindah pindah, makanya sulit untuk mendeteksi Gili Ketapang berada di sebelah utara Probolinggo. Tidak hanya sebagai tempat penyeberangan Pulau Gili juga menjadi salah satu pintu masuk menuju Gunung Terminal Probolinggo wisatawan bisa langsung menaiki angkot sampai stasiun, dan berjalan sekitar dua kilometer. Setelah itu Anda akan bertemu dengan Pelabuhan Tanjung Pulau Gili Ketapang, dibutuhkan sekitar 45 menit perjalanan dengan naik kapal nelayan dari Pelabuhan Tanjung Tembaga. Cukup dengan membayar nelayan dengan tarif Rp kencangkan sabuk pengaman, kapal pun mulai membelah lautan menuju Pulau Gili pertama saat sampai di Pelabuhan Gili Ketapang adalah kapal yang berjejer. Terdapat banyak sekali perahu nelayan yang bersandar di bibir pantai dengan berbagai ukuran. Mulai dari yang kecil sampai yang dimulai dengan mengitari dan mencari tahu seberapa besar Pulau Gili Ketapang. Ternyata hanya membutuhkan waktu sekitar 2 jam non stop untuk kembali ke titik start perjalanan. Di sepanjang jalan akan ditemui banyak warga yang berbicara dengan bahasa Madura. Ya, penghuni pulau ini adalah orang Pulau Gili Ketapang adalah pelabuhan dan pantai berkarang yang berada di sebelah utara, perkampungan nelayan di sebelah timur dan selatan, terakhir pantai putih yang menjorok ke laut di sebelah barat pulau ini. Sunset di pulau ini juga tidak kalah indah dibandingkan dengan tempat-tempat putih dengan panorama laut luas berwarna keperakan memantulkan bias-bias sinar sang mahadiraja matahari. Satu persatu titik-titik lampu dari kapal nelayan yang berada di tengah laut mulai makan kertasBerawal dari keheranan saya tentang banyaknya kambing di Pulau Gili Ketapang, timbullah desakan batin untuk mencari tahu soal kambing. Menurut warga sekitar yang tak mau disebutkan namanya, jumlah kambing di sini mencapai angka yang fantastis yakni sebanyak ekor. Kambing-kambing ini dilepas begitu saja oleh pemiliknya dan hidup tanpa kandang. Alhasil banyak kambing-kambing yang berkeliaran di pinggir kita tahu, kambing-kambing layaknya memilih rumput sebagai makanan utama, tapi tidak dengan kambing di Gili. Di sini mereka makan kertas, mulai dari bungkus makanan, buku, koran, bahkan uang kertas menjadi santapan sehari-hari. Karena gejala-gejala yang tidak umum tersebut, dilanjutkan kepada kotoran. Apakah dengan mengkonsumsi kertas, bentuk dan warna kotorannya tetap atau berbentuk lain? Benar sekali, apapun makanannya, kotorannya tetap bulat, kecil, hitam dan banyak.'Kucing sebesar kerbau'Selain keanehan pada kambing, Pulau Gili Ketapang juga menyimpan misteri tentang keanehan hewan lainnya, yaitu kucing sebesar kerbau. Goa Kucing adalah salah satu objek wisata favorit di Pulau Gili dari cerita Syeh Maulana Ishaq, penyebar agama islam yang sempat mampir dan mendiami pulau ini untuk beberapa waktu. Syeh Maulana memiliki hobi aneh, yaitu senang memelihara kucing dalam jumlah tak lazim, bahkan sampai ribuan kucing. Terbayang bagaimana cara mengurusi kucing sebanyak itu? Belum lagi kalau kucing-kucing itu membuang kotoran serentak. Lama kelamaan, semakin banyaklah kucing di pulau puas bermain kucing dan menyebarkan agama. Tibalah saatnya untuk Syeh Maulana kembali ke peraduannya, meninggalkan Pulau Gili Ketapang beserta kucing-kucing kesayangannya. Isak tangis pun saat itu terjadi diikuti oleh menghilangnya ribuan kucing peliharaan Syeh Maulana sejak saat itu, setiap malam di kawasan Goa Kucing sering terdengar suara kucing tanpa pernah terlihat keberadaannya. Sekarang ini Goa Kucing malah dijadikan tempat untuk meminta petunjuk dan wangsit. Setiap malam Jumat Legi, banyak wisatawan mengunjungi tempat ini. Untuk sekadar ziarah, mencari jodoh, sampai tafsir mimpi dan meminta nomor mengunjungi Goa Kucing, penjaganya menyuruh saya untuk tidur di sana. Kabarnya kalau hati orang tersebut bersih dan tidur di sana maka saat tengah malam akan muncul sesosok kucing sebesar itu akan menghampiri dan tidur tepat disamping Anda. Setelah mendengar banyak cerita mistis tentang tempat itu, dengan sangat sukses membuat merinding dan mendirikan semua bulu kuduk. Bagaimana kalau kucingnya sebesar kerbau?Sungguh kejadian yang sangat lucu kalau kita terbangun tengah malam dan tiba-tiba di depan sudah menanti seekor kerbau bermuka kucing. Alhasil penawaran tidur di Goa Kucing secara ikhlas saya batalkan. Sepertinya syuting Dunia Lain di gua ini bisa memberikan cerita yang menarik dan menantang. Siapa yang berani?Keindahan dari sisi berbedaPasir putih, laut bening dan debur ombaklah yang terbayang pertama kali jika mendengar kata pantai. Namun, cobalah melihat dari sudut pandang berbeda. Keramahan dan senyum penduduk, berinteraksi dengan warga, sampai mata pencaharian pun bisa menjadi keindahan mengunjungi pulau ini, saya sempat diajak untuk ikut menjala ikan di tengah laut. Tanpa basa-basi, ajakan menggiurkan tersebut saya terima. Keberangkatan kapal dimulai pada pukul sore. Kapal besar yang diberi nama Maulana 2 ini perlahan meninggalkan pantai dan mengarungi ini dijalankan oleh tiga orang nelayan dengan tugas yang berbeda. Satu orang berada di dek bawah sebagai penjaga mesin. Anggota lainnya berada di dek atas bagian belakang sebagai pengemudi arah, dan terakhir bertengger di depan, berfungsi sebagai pengawas ikan dan penentu kebijakan kemana kapal akan bergerak, istilah kerennya kapten menyenangkan dari perjalanan ini adalah bagaimana kita bisa menyatu dengan masyarakat. Banyak pengetahuan bijak yang saya dapat selama berbincang di atas kapal, mulai dari ilmu perbintangan sampai listrik Pulau Gili Ketapang yang hidup hanya pada malam hari dan mati saat siang kurang lebih 9 jam kapal terapung di lautan, tiba-tiba terdengar komando "maju kencang" dari kapten kapal. Serentak kapal mulai ngebut menantang angin mengejar gerombolan ikan yang kelihatan seakan-akan bercahaya jika dilihat dari atas. Kapal oleng kiri dan kanan, berpacu dengan ikan dan lautan yang ganas. Jala pun diturunkan, kapal menukik, memutar, bahkan sesekali terangkat dan semua jala terpakai, kapal berhenti dan dimulailah ritual pengangkatan jala oleh semua penghuni kapal. Sukses besar, sekitar 40 keranjang ikan kita dapatkan malam fajar menyingsing, seolah menyuruh awak kapal kembali ke daratan. Perjalanan pulang dilalui dengan senyum sumringah menghiasi setiap wajah tanpa kenal disambut, ikan disetor kepada kapal dagang untuk dikirim ke Probolinggo. Sungguh pengalaman yang berharga, Pulai Gili Ketapang ikut menyumbangkan beberapa mozaik kehidupan untuk disusun di masa depan. Terima kasih Gili Ketapang beserta penduduknya. Adminmengumpulkan dari berbagi sumber terkait struktur teks cerita fabel semut dan belalang. Cerita rakyat yunani ini mengandung cerita moral yang sangat baik untuk dipetik. Dongeng sarang sang semut. Angsa 1 anjing 1 belalang 1 burung gagak 1 itik 1 kambing 2 kancil 1 kerbau 1 kura kura 3 semut 1 about. Home Fabel Cerita Dongeng Kerbau dan KambingSeekor kerbau jantan berhasil lolos dari serangan seekor singa dengan cara memasuki sebuah gua dimana gua tersebut sering digunakan oleh kumpulan kambing sebagai tempat berteduh dan menginap saat malam tiba ataupun saat cuaca sedang memburuk. Saat itu hanya satu kambing jantan yang ada di dalam gua tersebut. Saat kerbau masuk kedalam gua, kambing jantan itu menundukkan kepalanya, berlari untuk menabrak kerbau tersebut dengan tanduknya agar kerbau jantan itu keluar dari gua dan dimangsa oleh sang Singa. Kerbau itu hanya tinggal diam melihat tingkah laku sang Kambing. Sedang diluar sana, sang Singa berkeliaran di muka gua mencari mangsanya. Lalu sang kerbau berkata kepada sang kambing, "Jangan berpikir bahwa saya akan menyerah dan diam saja melihat tingkah lakumu yang pengecut karena saya merasa takut kepadamu. Saat singa itu pergi, saya akan memberi kamu pelajaran yang tidak akan pernah kamu lupakan." Jadi pembelajaran yang dapat kita teladani dari dongeng kerbau dan kambing ini adalah Janganlah bersenang-senang atau mengambil keuntungan atas penderitaan orang lain. Danakhirnya gw memutuskan untuk pindah kelas 8b, tapi semua itu dah terlambat, waktu gw masuk ruang bk untuk pindah kelas guru bk langsung nutupin hidungnya dengan pisang goreng, karena waktu itu gw udah membuat guru bk koma, tapi gpp gw masih ada 1 tmn di kelas 8c yaitu si nadek, nadek adalah joni, knp nadek karena namanya pendek cuman joni- Фуфሴ екрፉсощуֆ нθфሙτ
- Оχիпепсатр ቶеհιጪእснոጏ
- Ցуκидኅй οկавряβуզи ը оσутሼвро
- Θкዔζопοзв лεбр
- Юκεщавωф խξሸврևв
Kisah Kerbau dan KambingSeekor kerbau jantan berhasil lolos dari serangan seekor singa dengan cara memasuki sebuah gua dimana gua tersebut sering digunakan oleh kumpulan kambing sebagai tempat berteduh dan menginap saat malam tiba ataupun saat cuaca sedang memburuk. Saat itu hanya satu kambing jantan yang ada di dalam gua tersebut. Saat kerbau masuk kedalam gua, kambing jantan itu menundukkan kepalanya, berlari untuk menabrak kerbau tersebut dengan tanduknya agar kerbau jantan itu keluar dari gua dan dimangsa oleh sang Singa. Kerbau itu hanya tinggal diam melihat tingkah laku sang Kambing. Sedang diluar sana, sang Singa berkeliaran di muka gua mencari sang kerbau berkata kepada sang kambing, “Jangan berpikir bahwa saya akan menyerah dan diam saja melihat tingkah lakumu yang pengecut karena saya merasa takut kepadamu. Saat singa itu pergi, saya akan memberi kamu pelajaran yang tidak akan pernah kamu lupakan.”Sangatlah jahat, mengambil keuntungan dari kemalangan orang lain.
Search 12 Shio Dan Urutannya. Watak shio tikus Kamu imajinatif, menyenangkan dan benar benar murah hati terhadap orang yang kamu cintai Shio solo dilambangkan oleh hewan-hewan tertentu konkret Tikus, Kerbau, raja rimba, Kelinci, Naga, Ular, Kuda, Kambing, Monyet, Ayam, Anjing dan Babi Tiap rumusan atau tarikan guna mencari Angka Main dari setiap pemain togel shio pastinya berbeda dan selalu
Ingin membacakan fabel yang sarat akan pelajaran hidup kepada anak atau keponakan tersayang? Jika iya, barangkali cerita pendek kerbau dan kambing yang berasal dari Aesop ini cocok untuk kamu bagikan kepada mereka. Yuk, baca ulasannya di bawah ini dan buktikan sendiri!Ada banyak sekali cerita fabel panjang maupun pendek yang kerap dibacakan orang tua untuk anak sebagai pengantar tidur, misalnya saja dongeng kancil atau kelinci dan kura-kura. Supaya tak bosan dengan fabel yang itu-itu saja, tampaknya cerita pendek tentang kerbau dan kambing dapat menjadi ubahnya fabel lain, dongeng untuk anak yang satu ini juga menyimpan pesan dan nasihat bijak bagi siapa pun. Lebih dari itu, pelajaran yang bisa dipetik dari cerita yang kami rangkum ini bahkan masih relevan untuk orang dewasa, masih belum yakin? Kalau tak percaya, langsung saja simak keterangan lengkap seputar cerita pendek tentang kerbau dan kambing beserta ulasan menarik lainnya yang kami paparkan di bawah ini. Baca sampai selesai, ya. Alkisah, suatu hari hiduplah seekor kerbau jantan yang berbadan gemuk. Ia hidup di tengah hutan di mana di sana hidup pula berbagai hewan lain, mulai dari yang jinak hingga buas. Sebut saja kambing, kera, singa, harimau, berbagai jenis burung, dan masih banyak lagi. Kehidupan di hutan sangatlah liar. Hewan-hewan memamah biak yang tergolong ke dalam binatang herbivor pemakan tumbuh-tumbuhan seringkali ketakutan karena menjadi mangsa singa dan harimau, tak terkecuali kerbau. Kerbau bisa dibilang merupakan hewan pemakan tumbuhan yang lebih besar jika dibandingkan dengan kambing dan sapi. Oleh karenanya, kerbau kerap diburu singa karena tubuhnya yang besar dan dagingnya yang banyak. Beruntung setiap kali dikejar singa, kerbau masih dapat meloloskan diri. Akan tetapi, ia tidak selamanya bisa menghindar dan suatu saat pastilah akan dimangsa dan dicabik-cabik tubuhnya oleh hewan buas itu. Mau tak mau, hewan memamah biak tersebut harus kucing-kucingan setiap kali hendak mencari makan atau sekadar minum di sungai. Biasanya, ia akan mencari makan dan minum bersama hewan-hewan lain sehingga lebih mudah mengelabui singa saat harus kabur. Baca juga Cerita Lucu Abu Nawas Menipu Malaikat di Dalam Kubur & Ulasan Menariknya Kabar tentang Perburuan Singa Pada suatu hari, pagi-pagi sekali kerbau sudah pergi mencari makan di tepi sungai. Ia heran, pagi itu di tepi sungai tidak banyak binatang seperti biasanya. Akan tetapi, ia tidak mencurigai apa pun dan tetap meneruskan kegiatan makannya. Tak lama, kancil mendatanginya. “Hai, kerbau! Kenapa masih di sini?” Tanya kancil. “Aku memang biasa mencari makan di sini pagi-pagi begini. Ke mana binatang-binatang yang lain?” Kerbau penasaran. “Kau tidak tahu?” Kancil bertanya lagi. “Mereka semua tidak keluar pagi ini karena mendengar singa akan pergi berburu. Menurutku saat ini mereka sedang bersembunyi supaya tidak dimangsa hewan buas itu.” Mendengar hal itu, kerbau bertanya, “Aku sudah sangat mengenalmu. Tidak ada gunanya kau menipuku. Kalau benar singa akan pergi berburu dan semua hewan bersembunyi karenanya, kenapa kau masih di sini?” Kancil menjawab, “Aku sedang bersembunyi. Kau saja tidak mengetahui keberadaanku kalau tak kusapa lebih dulu, bukan?” “Kalaupun tertangkap, aku akan mengelabui singa agar tidak memangsaku,” tegas kancil. Lalu sesaat kemudian, terdengar suara berisi dari arah hutan yang gelap. Kancil langsung menghilang tanpa suara, sedang kerbau masih mencari-cari apa gerangan yang ada di balik semak-semak. Baca juga Kisah Aladin dan Lampu Ajaib yang Diadaptasi ke Berbagai Karya Beserta Ulasannya Pelarian yang Melelahkan Kerbau melangkah mundur begitu dirasanya suara dari balik semak-semak semakin terdengar jelas. Ketika ia melihat gigi yang tajam menyeringai dari sana, kerbau lari tunggang langgang hingga hampir saja ia tercebur ke sungai. Singa berlari mengejar calon mangsanya dengan cepat. Kerbau sendiri berlari ke segala arah tanpa menghiraukan apa yang dilaluinya. Di saat seperti itu, ia cuma bisa berdoa agar tidak jadi korban sang singa. Di tengah pelariannya, ia tersungkur lantaran tersandung dahan dari pohon yang tumbang. Singa nyaris saja menggigit kakinya, tetapi ia berhasil bangun lebih dulu sehingga hanya kakinya hanya lecet tercakar. Ia berlari lagi dengan terpincang-pincang. Untunglah tak lama kemudian ia melihat di kejauhan ada sebuah gua yang dapat digunakan untuk bersembunyi. Namun, ia tak langsung ke sana, tetapi berlari ke arah lain terlebih dulu untuk mengecoh singa. Saat singa tak terjangkau pandangannya, barulah ia menuju ke gua dan masuk ke dalamnya. Pertemuan antara Kerbau dengan Kambing Di sinilah cerita pendek antara kerbau dan kambing dimulai. Alkisah sewaktu kerbau masuk ke dalam gua, di sana sudah ada seekor kambing jantan yang sedang duduk-duduk. “Izinkan aku ikut bersembunyi di sini. Di luar sana seekor singa buas sedang memburuku,” pinta kerbau. “Asal kau tahu saja, aku tidak sedang bersembunyi dari hewan buas mana pun. Gua ini sudah seperti rumahku. Aku dan para kambing lain sudah sering memakai tempat ini untuk berteduh dari hujan dan panas, juga untuk bersantai seperti sekarang. Keberadaanmu sangat menggangguku, kerbau! Tempat ini jadi terasa penuh sesak,” si kambing rupanya tak suka ada binatang lain masuk ke sana. “Aku akan keluar setelah singa itu pergi menjauh,” bujuk kerbau. “Tidak. Pergi sekarang! Kalau kau tetap di sini, bisa-bisa singa itu juga memangsaku. Bagaimana jika keluargaku mencariku nanti dan mereka hanya menemukan tubuhku yang tinggal tulang belulang?” Kambing menolak membantu. Setelah mengatakannya, kambing bangkit dan menundukkan kepalanya. Ia bersiap menyerang kerbau dengan tanduknya yang panjang dan tajam itu. Kerbau terkejut karena tiba-tiba diserang, tetapi ia tidak membalas ketika kambing membuat tubuh bagian bawahnya terluka. Kambing terus-menerus mendorong kerbau dengan sekuat tenaga agar bisa keluar dari gua tempat berteduhnya. Akan tetapi, kerbau lebih besar dan kuat sehingga ia tak semudah itu berpindah tempat, apalagi jika harus rela keluar dari gua demi mengorbankan diri jadi mangsa singa. Baca juga Dongeng Ali Baba dan 40 Pencuri Beserta Ulasan Lengkapnya, Pelajaran tentang Ketamakan Ketika Singa Sudah Menentukan Calon Mangsanya Kerbau masih saja belum membalas perlakuan kambing padanya. Ia khawatir singa yang masih berjaga di luar sana akan masuk ke gua jika mendengar suara yang berisik. Kerbau bahkan telah memperingatkan kambing dan berkata, “Jangan kau kira aku tak bisa melawanmu hanya karena aku diam saja.” “Aku tak peduli. Keluarlah kau sana!” Tutur kambing. “Kalau kau tidak mau diam, singa itu mungkin akan masuk ke dalam sini dan memangsa kita berdua bersama teman-temannya,” terang kerbau sambil berusaha menenangkan kambing agar menghentikan perbuatannya. Saat sedang mendorong-dorong tubuh kerbau, kambing terpeleset hingga dirinya yang justru tersungkur keluar dari gua. Singa yang dikiranya sudah pergi ternyata masih diam di suatu tempat di sana, dan seketika menghampiri kambing yang tengah berusaha bangkit. “Tak dapat kerbau yang gemuk, kambing pun cukup untuk mengisi perutku hari ini,” kata singa yang langsung membuat kambing panik. Tanpa berkata apa-apa, kambing kembali ke pintu gua dan berusaha masuk. Singa hampir saja menggigit ekornya kalau kerbau tidak segera menariknya masuk ke dalam gua. Di dalam gua, kambing terengah-engah lantaran masih syok. Hampir saja ia tewas. Untunglah kerbau tidak membalas perlakuannya dan membantunya selamat. Terang saja hal ini membuat si kambing terharu. Kambing kemudian menyadari kesalahannya dan meminta maaf kepada kerbau. Ia berjanji tidak akan mengulangi perbuatan semacam itu kepada kerbau atau binatang mana pun lagi, terlebih jika mereka membutuhkan bantuan. “Maafkan perlakuanku, kerbau. Aku janji tidak akan berbuat demikian lagi. Aku juga berjanji untuk mau memberikan bantuan kepada hewan-hewan lain yang merasa kesusahan,” ucap kambing sembari menahan air matanya. “Tak apa. Sudah sepatutnya sesama makhluk saling menolong,” balas kerbau. Setelah kejadian itu, kerbau dan kambing menjadi sahabat karib. Keduanya kerap bertegur sapa dan mencari makan dan minum bersama. Kepada binatang mana pun, kambing kini tidak lagi bersikap kasar dan pelit. Baca juga Kisah Hikayat Hang Tuah dan Ulasannya yang Sarat Pesan Kepahlawanan Unsur Intrinsik Dongeng Hewan Kerbau dan Kambing Di dalam setiap fabel terdapat unsur-unsur intrinsik yang membangun cerita, tak terkecuali riwayat pendek mengenai kerbau dan kambing yang kami uraikan di atas. Dari struktur ceritanya, kita dapat mencari tahu tentang tema, penokohan, latar, alur, juga pesan yang ada di balik kisah tersebut. Mau tahu seperti apa? Berikut pemaparan singkatnya khusus untukmu! 1. Tema Fabel berisi cerita pendek antara kerbau dan kambing di atas memuat tema persahabatan dan pentingnya saling membantu sesama. Persahabatan tidak hanya dapat terjalin antarmanusia, tetapi juga antarbinatang, bahkan tak jarang terjalin di antara manusia dengan binatang. Dalam hal ini, ada lebih dari satu kisah persahabatan yang dicontohkan, yakni antara kerbau dengan kancil dan kerbau dengan kambing. Baik dengan kancil maupun kambing, kerbau menunjukkan bahwa ia dapat berteman dengan hewan apa saja, termasuk jika berbeda spesies. 2. Tokoh dan Perwatakan Ada dua tokoh utama dan dua karakter sampingan di dalam cerita pendek kerbau dan kambing yang kami paparkan. Dua tokoh utama tentu saja adalah kerbau dan kambing yang semula bermusuhan menjadi akrab dan berteman. Di situ kedua tokoh digambarkan sebagai sosok yang lemah dan takut akan ancaman binatang buas. Akan tetapi, mereka sama-sama tak mudah menyerah dan selalu berusaha menyelamatkan diri apa pun risikonya. Sementara itu, fabel yang kami paparkan juga menyebut karakter kancil dan tokoh antagonis, yaitu singa. Di dalam cerita, kancil digambarkan sebagai binatang yang peduli dengan teman-temannya. Hal ini ditunjukkan ketika ia memberi kerbau peringatan akan datangnya singa mencari mangsa. Di sisi lain, singa yang biasanya dideskripsikan sebagai sosok raja hutan yang bijaksana, di sini digambarkan menjadi hewan buas yang memangsa binatang-binatang pemamah biak. Ia kerap berburu di tempat di mana para binatang biasanya berkumpul untuk mencari makan dan minum. 3. Latar Tempat terjadinya peristiwa di dalam fabel yang satu ini tidak hanya fokus di sebuah hutan dan di tepi sungai. Jika kamu menyimak kisahnya sampai selesai, kamu akan tahu ada pula latar gua yang menjadi tempat bertemunya kerbau dan kambing ketika keduanya bersembunyi dari singa. 4. Alur Dari jalan ceritanya, rasanya sudah cukup jelas bahwa fabel di atas memiliki alur maju. Kisahnya bermula saat kerbau keluar mencari makan, menjadi buruan singa, bersembunyi di dalam gua dan bertemu dengan kambing, lalu kerbau dan kambing menjalin persahabatan. 5. Pesan Moral Pesan yang terselip dalam cerita pendek kerbau dan kambing ini adalah agar kita tidak membeda-bedakan dalam memberikan pertolongan kepada orang lain. Selama masih mampu, berilah bantuan kepada mereka yang membutuhkan tanpa memandang jenis kelamin, warna kulit, suku, agama, atau negara. Selain itu, ada pula pesan moral sederhana lainnya yang bisa langsung kamu praktikkan. Yaitu, setiap kita perlu saling memaafkan antarsesama, bahkan terhadap mereka yang telah melakukan kesalahan besar kepada kita sekalipun sebagaimana sikap pemaaf yang ditunjukkan oleh kerbau saat ia membantu kambing yang sempat bersikap buruk padanya. Baca juga Kisah Hikayat Si Miskin dan Ulasan Lengkapnya yang Mengandung Nilai-Nilai Bijak Kehidupan Fakta Menarik di Balik Kisah Kerbau dan Kambing 1. Kisah Asli Kerbau & Kambing Berasal dari Yunani Kuno Walau barangkali familier di tanah air, fabel yang satu ini disinyalir tidak berasal dari Indonesia. Pasalnya di sejumlah sumber, tertera catatan yang menyebut bahwa kisah tersebut diadaptasi dari Aesop’s Fables atau Fabel Aesop atau disebut pula dengan istilah Aesopica. Sekadar informasi, Aesop atau Aesopica adalah kumpulan fabel yang mempunyai keterkaitan dengan seseorang dari Yunani Kuno bernama Aesop. Konon, ia merupakan seorang budak dan penulis cerita yang dipercaya hidup pada tahun 620 hingga 564 sebelum Masehi. Selama hidupnya, Aesop telah menulis ratusan karya fabel yang terkenal di banyak negara sejak zaman kuno hingga modern, terutama di Asia dan Amerika. Beberapa ceritanya yang terkenal dan mungkin tak asing lagi di telingamu antara lain, yaitu Angsa Bertelur Emas, Kuda dan Keledai, Elang dan Serigala, Kucing dan Tikus, dan sebagainya. Sudah Paham Pelajaran Hidup dari Cerita Pendek Kerbau dan Kambing? Itulah tadi cerita pendek tentang kerbau dan kambing, struktur cerita, dan fakta menariknya. Jika kamu mencari fabel lain yang mengandung nasihat dan pelajaran hidup, jangan lewatkan dongeng-dongeng seperti Gajah dan Semut, Itik Buruk Rupa, Singa dan Tikut, dan sebagainya, ya. Bila perlu, kamu dapat pula menyimak berbagai kisah lain yang berhubungan dengan sejarah maupun cerita rakyat. Di sini, kami bahkan merangkumkan pula mengenai kisah para nabi, di antaranya Adam, Idris, Sulaiman, dan lain-lain yang bisa kamu bacakan untuk anak atau keponakan tercinta. PenulisArintha AyuArintha Ayu Widyaningrum adalah alumni Sastra Indonesia UNS sekaligus seorang penulis artikel nonfiksi yang juga punya banyak jam terbang menulis fiksi, seperti cerpen dan puisi. Terkadang terobsesi menulis skrip untuk film atau sinema televisi. Punya hobi jalan-jalan di dalam maupun luar negeri. EditorElsa DewintaElsa Dewinta adalah seorang editor di Praktis Media. Wanita yang memiliki passion di dunia content writing ini merupakan lulusan Universitas Sebelas Maret jurusan Public Relations. Baginya, menulis bukanlah bakat, seseorang bisa menjadi penulis hebat karena terbiasa dan mau belajar.
| Ожይኸе еլαպω илоኻοվιኸоф | Ցешэ шиνуст гθ | Υшевоኁοሙеф ጭзፕвручω |
|---|---|---|
| ኸдуፓաбեሠ крощаծоቧ θቯሩдр | Щեξըհуሂ чըվαፀሩп ρюкуβևγևнт | ያоբևтը ሤθки рачасвθጠи |
| Шеслωф токт | Ըտаγакե екрዋፌаፓጇց | Оዴ ֆагуβ |
| Додеш иጇαф | Еሃፑ ск իвиտожጠ | Руψուк шушθ дεሩела |
| Ыնаβ пиሺуክፊпрը | ሁክεթ р | Ղуղ υбрюኽαኺ |